Laman

Nantikan kami " BERTASBIH " di RRI Malang Minggu, 13 Nopember 2016

Kamis, 02 Juni 2016

Wanita dan Puasa Ramadhan

a. Wanita yang wajib berpuasa
Wanita muslimah yang sudah baligh dan berakal ditandai dengan menstruasi [haidh], maka ia sudah wajib berpuasa di bulan Ramadhan apabila di bulan tersebut ia tidak dalam keadaan haidh atau nifas.

b. Wanita haidh atau nifas
Wanita yang sedang haidh diharamkan melakukan puasa. Jika ia melakukannya maka berdosa. Dan apabila seorang wanita yang sedang berpuasa keluar darah haidhnya baik di pagi, siang ataupun sore, walaupun sesaat menjelang terbenamnya matahari, maka ia wajib membatalkannya, dan wajib mengqodhonya setela ia bersuci. Juga sebaliknya wanita tersebut suci sebelum fajar walaupun sekejab maka ia wajib berpuasa pada hari itu walaupun mandinya baru dilakukan setelah fajar.

c. Wanita yang tidak mampu berpuasa
Seorang wanita yang lanjut usia yang tidak mampu lagi berpuasa dan jika berpuasa akan membahayakan dirinya, maka ia tidak boleh berpuasa, karena Allah SWT, berfirman "Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu dengan kebinasaan" [QS. Al Baqarah : 195] dan karena orang yang lanjut usia itu tidak bisa diharapkan untuk bisa mengqodho, maka baginya wajib membayar fidyah saja.

buletin Mulia : edisi khusus Mei 2016 

Sabtu, 23 April 2016

Manna dan Salwa

Allah berfirman di dalam Al-Qur'an
"Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa" . Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, akan tetapi merekalah yang menganiaya dari mereka sendiri." [QS. Al-Baqarah  2: 7]

Jumat, 15 April 2016

Upaya Semoga Hutang Terbayar

Berikut doa melunasi hutang ratusan juta bahkan sebesar gunug emas sekalipun. Doa ini saya ambil dari http://sunnahrasul.com. Supaya efeknya bisa sesuai harapan alangkah baiknya anda membaca posting disini terlebih dahulu. Silahkan baca.


عَنْ عَائِشَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: دَخَلَ عَلَيَّ أَبُو بَكْرٍ، فَقَالَ: «هَلْ سَمِعْتِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دُعَاءً عَلَّمَنِيهِ؟» قُلْتُ: مَا هُوَ؟ قَالَ: ” كَانَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يُعَلِّمُهُ أَصْحَابَهُ قَالَ: لَوْ كَانَ عَلَى أَحَدِكُمْ جَبَلُ ذَهَبٍ دَيْنًا، فَدَعَا اللَّهَ بِذَلِكَ لَقَضَاهُ اللَّهُ عَنْهُ: اللَّهُمَّ فَارِجَ الْهَمِّ، كَاشِفَ الْغَمِّ، مُجِيبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّينَ، رَحْمَانَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَرَحِيمَهُمَا، أَنْتَ تَرْحَمُنِي، فَارْحَمْنِي بِرَحْمَةٍ تُغْنِينِي بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِوَاكَ

Dari ‘A-isyah radhiyallahu ‘anha, berkata: Abu Bakar datang ke rumahku, lalu beliau berkata: “Apakah engkau telah mendengar dari Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam suatu doa yang beliau ajarkan kepadaku?” Aku (‘A-isyah) berkata: “Apa itu?” Abu Bakr berkata: “Isa bin Maryam mengajarkan shahabat-shahabatnya, beliau berkata: Kalau ada salah seorang dari kalian berhutang segunung emas, lalu berdoa kepada Allah demikian, maka niscaya dilunasi hutang itu oleh Allah darinya, yaitu: Alloohumma faarijal hammi kaasyifal ghommi mujiiba da’watil mudhthorriina rohmaanad dun-yaa wal aakhiroti wa rohiimahumaa Anta tarhamunii farhamnii bi rohmatin tughniinii bihaa ‘an rohmati man siwaak.” [al-Mustadrak lil Imam al-Hakim no. 1898, Al-Hakim menshahihkan hadits ini]

http://rahasiakuncisukses.com/
Imam Thabrani meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah telah mengajarkan doa kepada Mu’adz bin Jabal yang jika dibaca maka Allah akan melunasi hutang-hutangnya walau sebesar gunung sekalipun. Doa itu adalah:
اللهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ، وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ، وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ، وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ، وتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ، وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ، وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
رَحْمَنَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَرَحِيمَهُمَا، تُعْطِي مَنْ تَشَاءُ مِنْهُمَا، وتَمْنَعُ مَنْ تَشَاءُ، ارْحَمْنِي رَحْمَةً تُغْنِيني بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِوَاكَ
Allohumma maalikal mulki tu-til mulka man tasyaa-u, wa tanzi’ul mulka mimman tasyaa-u, wa tu’izzu man tasyaa-u, wa tudzillu man tasyaa-u, biyadikal khaiir, innaka ‘alaa kulli syay-in qodiir, tuulijul layla fin nahaari, wa tuulijun nahaari fil layli, wa tukhrijul hayya minal mayyiti, wa tukhrijul mayyita minal hayyi, wa tarzuqu man tasyaa-u bighayri hisaab. 

Rohmanad dun-yaa wal aakhiroti wa rohiimahumaa, tu’thii man tasyaa-u minhumaa, wa tamna’u man tasyaa-u, irhamnii rohmatan tughniinii bihaa ‘an rohmati man siwaak.
Doa diatas sebenarnya termaktub dalam QS Ali Imran sbb

Katakanlah:"Ya Allah,yang mempunyai kerajaan,engkau beri kerajaan kepada sesiapa yang engkau kehendaki dan engkau cabut kerajaan dari sesiapa yang engkau kehendaki engkau beri (izzat)kemuliaan kepada sesiapa yang engkau kehendaki dan engkau hinakan(zillu)sesiapa yang engkau kehendaki.Di tangan mu segala kebaikan.sesungguhnya engkau maha berkuasa atas segala sesuatu.engkau masukkan malam ke dalam siang dan engkau masukkan siang kedalam malam.Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan engkau keluarkan mati dari yang hidup dan Engkau memberi rezeki kepada sesiapa yang Engkau kehendaki tampa hisab.(Surah Ali-Imran 3:26-27)


Rabu, 06 April 2016

Kematian Yang Di Inginkan Banyak Orang

Kematian adalah hal yang tak mungkin kita hindari dan waktunya bisa datang kapan saja Tuhan menghendaki. Tetapi, jika memungkinkan setiap orang memiliki versi ideal kematiannya.

Kematian yang tenang, sebisa mungkin hanya memberi sakit sedikit, serta bisa mengendalikan prosesnya, menjadi jenis kematian yang dinginkan banyak orang.

Sebuah penelitian melakukan survei bagaimana orang-orang mendeskripsikan "kematian yang baik".

Untuk mereka yang menghadapi penyakit tahap terminal, yang paling penting sepertinya adalah mengendalikan proses menjelang ajal menjemput, yakni lebih suka di rumah, tidak sakit, dan mendapatkan kebutuhan emosional dan spiritual.

Sementara itu, untuk keluarganya harapannya juga tak jauh berbeda. Demikian menurut penelitian international.

Biasanya dokter yang menangani pasien sakit stadium lanjut akan berdiskusi dengan pihak keluarga pasien mengenai terapi yang diinginkan dan yang tidak. Misalnya perlu tidaknya mesin ventilator saat pasien tidak bisa bernapas.

"Hal itu penting, tapi dokter juga perlu berdiskusi dengan pasien bagaimana proses menjelang kematian yang inginkannya," kata Dr.Dilip Jeste, peneliti yang melakukan studi ini.

Meski begitu, menurut Jeste hal itu jarang dikomunikasikan karena dianggap tabu oleh dokter, keluarga, dan pasiennya sendiri.

Diskusi mengenai kondisi menjelang kematian disarankan berfokus pada nilai-nilai seseorang. Misalnya apa yang penting bagi pasien, apakah agama dan nilai spritual sangat penting, dan sebagainya.

Tak sedikit pasien yang ingin di akhir hidupnya merasa "komplit", yakni bisa mengucapkan selamat tinggal pada orang-orang tercintanya dan merasa mereka sudah hidup dengan baik. Ini berarti keluarga menjadi prioritas utamanya.

Setiap pasien berbeda, karena itu komunikasi dokter dan pasien menjadi sangat penting.


Editor : Lusia Kus Anna
Sumber: HEALTHDAY

Tasbih

Bacaan tasbih - Kata tasbih adalah bentuk masdar dari sabbaha-yusabbihu-tasbihan yang berasal dari kata sabh. Al-Ragib al-Asfahani dalam mengartikan kata sabh sebagai “berlari cepat di dalam air (berenang) atau di udara (terbang)”. Kata itu dapat dipergunakan untuk perjalanan bintang di langit, atau lari kuda yang cepat, atau kecepatan beramal. Dinamakan tasbih karena segera pergi untuk beramal dalam rangka menyembah Allah. Kata ini berlaku untuk melakukan kebaikan atau menjauhi kejahatan.

Bacaan tasbih


Tasbih adalah salah satu bacaan dzikir kepada Alloh swt yang ringan untuk dilakukan tapi berat dalam timbangannya. Selain tasbih ada juga takbir, tahmid, dan tahlil. Keempat dzikir ini adalah yang paling sering kita baca, terutama setelah sholat. Berikut adalah arti bacaan tasbih:

Bacaan Tasbih Lengkap

Tasbih sama dengan Subhanalloh, artinya maha suci Alloh. Ucapkanlah subhanalloh ketika kita melihat kekuasaan Alloh SWT. Contohnya ketika melihat sesuatu yang indah, ucapkanlah tasbih atau "subhanalloh". Ketika melihat kehebatan Alloh di alam, ucapkanlah Subhanalloh, dan yang lainnya.
Dan dibawah ini arti dari dzikir dzikir pendek yang harus anda biasakan.
  • Tasbih = Subhanalloh = Maha suci alloh
  • Takbir = Allohu Akbar = Alloh maha besar
  • Tahlil = Laa ilaaha illalloh = Tidak ada tuhan selain Alloh
  • Tahmid = Alhamdulillah = Segala puji bagi Alloh
  • Istigfar = Astagfirullohal 'adzim = Aku memohon ampun kepada Alloh yang maha agung.
Tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan istigfar harus senantiasa dilafalkan dan diucapkan atau diucapkan didalam hati. Karena Alloh SWT telah memerintahkan kita untuk selalu berdzikir (mengingat) Alloh.

Kamis, 24 Maret 2016

Selagi Sehat, Perbanyak Amal

Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya manusia yang paling berat siksanya di hari kiamat, adalah seorang ilmunya tidak membawa kemanfaatan baginya" [HR. Al-Baihaqi] 
Karena ilmu yang bermanfaat akan mengantarkan kita kehadirat-Nya. Tentunya dengan memperbanyak ibadah, memperkuat ketaatan serta meningkatkan taqwa dan keiklasan. Dengan memperkokoh kewajiban kepada Allah, juga melakukan kewajiban kepada sesama, adalah bukti kalau bibit keimanan sudah mulai tumbuh dalam diri kita.
[yatim mandiri, maret 2016]

Rabu, 02 Maret 2016

Melatih Ikhlas

5 langkah yang bisa kita lakukan untuk melatih keikhlasan
Pertama, Jangan berharap diketahui orang lain, Jika kita beramal. Namun, jika memang ada yang tahu, tidaklah apa-apa, hanya saja dipastikan di dalam hati kita untuk puas hanya dengan penilai Allah SWT.
Kedua, jangan ingin dilihat orang lain saat beramal. Orang lain melihat atattu tidak, itu bukanlah masalah. karena yang terpenting dari semua itu adalah kita hanya berharap pandangan Allah SWT.
Ketiga, jangan ingin dipuji orang lain saat beramal. Puian dan cacian itu sama saja dengan suara ember yang jatuh.
Keempat, jangan ingin dihargai orang lain. Penghargaan manusia adalah cobaan. sedangkan penghargaan dari Allah SWT adalah karunia.
Kelima, jangan ingin diberi balan budi. Karena sesungguhnya karunia Allah SWT tidak akan meleset, Allah SWT Maha Melihat siapa diantara hamba-Nya yang tulus berbuat baik, tulus beramal.
Allah SWT berfirman. " Dan cukuplah Allah SWT sebagai saksi" [QS. Al Fath 28]

trimakasih untuk KH. Abdullah Gymnastiar